Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penjahat Cyber Beralih dari Spammer Menjadi Social Networker


penjahat cyber social media
Penjahat Cyber adalah pelaku di dunia komputer dimana dia akan merusak dan mencuri data penting milik korban. Misalnya ketika korban ingin mengakses akun media sosial miliknya, maka si penjahat membuat situs tiruan social networking tersebut. Setelah korban login maka, si penjahat dapat megetahui username dan password korban. Dan wuuush, akhirnya akun milik korban terbobol oleh penjahat cyber dengan cepat, sempurna, dan bersih.

Saat ini dengan banyaknya pengguna media sosial, maka penjahat cyber yang biasanya menjadi Spammer dengan mengirimkan pesan yang banyak kepada korban sekarang lebih tertarik dengan media sosial yang dirasa cukup untuk memenuhi persyaratannya dalam melakukan hal yang tidak bertanggung jawab entah apa yang akan dilakukannya.

Berdasarkan penemuan Internet Security Threat Report, Volume 7 oleh Symantec media sosial kini bisa menjadi salah satu hal yang dimanfaatkan penjahat cyber dalam melakukan serangannya, sehingga malware terus tumbuh. Berikut ini gambaran bagaimana penjahat cyber menyerang korbannya.


"Penjahat cyber mengambil untung dari media sosial. Salah satu caranya dengan memanfaatkan password yang lemah, sehingga menjadi cara yang digunakan penjahat cyber untuk menyerang," kata Director System Engineering Asia South Region Symantec Raymond Goh, ketika mengumumkan penemuan Internet Security Threat Report Volume 7 Symantec di Grand Hyatt, Jakarta (15/5/2012).

"Media sosial sangat mudah diserang. Karena itu, jika menerima link dari teman maka harus pikir dua kali jika ingin meng-kliknya. Ini seperi serangan phishing dan itu berlaku untuk semua komunitas online," tambahnya.

Menurut laporan Symantec, media sosial membuat pengguna salah berpikir bahwa mereka tidak berisiko. Sehingga penjahat cyber menggunakan situs jejaring sosial untuk membidik korbannya.

Kata Goh, penjahat cyber memanfaatkan kepercayaan dari teman sasarannya, maka tanpa sadar sang korban telah menyerang dirinya sendiri tanpa sadar dengan cara yang digunakan penjahat cyber itu sendiri.

Technical Consultant Symantec Fransiskus Andi Indromojo, mengatakan bahwa media sosial merupakan salah satu yang dimanfaatkan penjahat cyber. Media sosial itu sudah punya infrastruktur sendiri, sehingga sangat mudah bagi penjahat cyber memanfaatkannya. Penjahat cyber hanya tinggal memanfaatkan dan mengatur cara bagaimana melakukan serangan.

Beberapa tips dari saya untuk  menghindari aksi penjahat cyber, yaitu dengan memastikan alamat yang anda tuju ketika anda hendak membuka situs yang memerlukan data pribadi anda, misalnya di situs sosial media anda harus memiliki akun yang berisi username dan password. Pastikan alamat awalnya adalah "https" (Hypertext Transfer Protocol Secure) yang dijamin keamanannya. Dengan huruf "s" setelah tulisan "http" maka, alamat tersebut telah dipastikan yang asli dan aman. Seperti saya membuka akun facebook saya pasti menggunakan alamat https://facebook.com dimana alamat situs tersebut telah terenkripsi. Dan bila menerima link, pastikan bahwa link tersebut aman dan asli. Anda dapat menggunakan layanan dari Internet Security yang telah banyak beredar untuk membantu mengecek apakah link yang akan anda tuju aman atau tidak.

Posting Komentar untuk "Penjahat Cyber Beralih dari Spammer Menjadi Social Networker"