Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan BIOS Legacy dengan UEFI

BIOS UEFI
Dalam proses first booting komputer pasti mengenal BIOS, dimana sebelum booting pasti masuk ke Basic Input Output System disingkat dengan BIOS. Firmware sebuah software dasar yang digunakan sebagai perantara (interface) dimana digunakan sebagai penghubung antara hardware dengan OS (Operating System) dalam bahasa kita dikenal Sistem Operasi. Jika BIOS sebelumnya dengan sebutan Legacy BIOS yang diartikan sebagai standar teknologi lama dimana umur dari BIOS  lama telah 30 tahun digunakan dan sudah tidak mampu memadai teknologi baru saat ini yang cukup pesat baik di teknologi maupun hardwarenya. 

Kemajuan teknologi yang sangat pesan saat ini dengan komponen software yang terdapat di dalam sebuah sistem komputer modern, maka teknologi BIOS dikembangkan sekitar pertengahan 1990 dengan EFI. Disaat itu bersamaan dengan komputer server Intel-HP Itanium dimana sebagai pelopor lahirnya EFI adalah dua perusahaan besar yang mengerjakan proyek tersebut yaitu Intel dan HP. Dengan perkembangan yang lebih jauh mengenai masalah spesifikasi dan fitur sehingga dapat dipakai di semua platform hardware komputer saat ini. EFI (v1.x) disempurnakan menjadi EFI (v2.x) atau dikenal dengan UEFI dengan U adalah
Unified yaitu telah diseragamkan sehingga dapat digunakan oleh platform hardware lainnya. 

Dilain sisi pada teknologi hardware dengan kapasitas storage besar muncul pada komputer dan laptop, maka kemampuan BIOS legacy (BIOS lama) sudah tidak mampu mensupport lagi dan karena tuntutan perkembangan teknologi pula terutama platform server. Maka UEFI ini mulai digunakan selain pada server juga pada motherboard PC serta notebook terbaru. 

Alasan mengapa UEFI ini digunakan adalah karena memiliki kelebihan seperti dukungan format GPT harddrive, kemampuan booting dari harddrive dengan kapasitas besar. Format GPT (GUID Partition Table) adalah teknologi format baru yang digunakan pada harddrive dengan kapasitas lebih dari 2 terabytes. Teknologi terdahulunya adalah format MBR yang digunakan untuk menyimpan boot code dan table partisi pada harddrive maupun media penyimpan. Kelemahan format MBR adalah dapat digunakan untuk sistem boot dengan kapasitas maksimal 2 TB. Dengan format GPT maka sistem komputer dengan kapasitas diatas 2 TB dapat diatasi dan sebagai firmware yang digunakan mengontrol kerja dan performa harddrive tersebut. Selain itu fitur, bahasa pemrograman yang dipakai, kecanggihan dalam pengontrolan hardware komputer, tampilan, kapasitas dan bit code juga lebih baik dari pada versi BIOS biasa.

Jadi perkembangan teknologi yang sangat cepat ini semua platform komputer akan mulai menggunakan UEFI firmware dibanding dengan legacy BIOS dan mungkin beberapa tahun ke depan akan menggunakan UEFI sebagai BIOS yang akan dipasang pada semua laptop dan PC.

Posting Komentar untuk "Perbedaan BIOS Legacy dengan UEFI "