Catatan Tak Berarti
Inilah sebuah pemikiran saya pada pagi hari kemarin, yang barusan memiliki kesempatan untuk publish. Langsung saja,
Menusuk dan menghujam berkali-kali
Apakah seperti ini rasa hidup disini
Di dunia yang fana dan sementara ini
Semua orang akan merasakan setengah mati
Melihat dan merasakan apa yang terjadi
Melihat seorang pemudi
Dari sepenggal cerita dari hati ke hati
Pemudi yang menyakiti hati ibu dengan berani
Dengan cacian dan makian yang menusuk dihati
Dilontarkan dari lidah seorang anak yang dilahirkan dari rahim ibunda ini
Karena sang buah hati malu dengan satu mata yang dimiliki ibundanya sendiri
Setelah kecelakaan yang dialami sang buah hati karenanya salah satu matanya tak dapat digunakan lagi
Beliau rela memberikan salah satu matanya demi sang buah hati
Dengan keinginan supaya sang buah hati mampu melihat dunia ini
Setelah besar dan mulai mempelajari hidup ini
Sang buah hati mencaci ibundanya sendiri dan menyuruhnya untuk pergi
Sang buah hati bertekad untuk dapat segera jauh dengan belajar giat agar mampu hidup di luar negeri
Jauh dan jauh dari ibunya sendiri
Setelah hidup di luar negeri sang ibunda datang dan dengan tegasnya sang buah hati
Mengusir dan tak mau menganggap ibunya sendiri
Sang ibunda berkata "maafkan saya, mungkin salah alamat" ibunda itu pulang dengan bersedih hati
Singkat cerita ini
Ketika sang buah hati menghampiri rumah gubug dimana dia dibesarkan dulu hingga seperti ini
Dia tak menemukan ibunya yang dia cari
Tetangga menceritakan bahwa ibundanya yang ia cari telah pergi dan tak akan kembali ke dunia ini
Tetapi ibunda meninggalkan pesan dalam surat untuk sang buah hati
Didalamnya menceritakan mengapa ibundanya memiliki satu mata ini
Yang selama ini membuat sang buah hati ingin pergi dari ibundanya sendiri
Betapa mulianya ibundanya ini memberikan matanya untuk sang buah hati
Untuk sang buah hati supaya dapat melihat lagi
Mungkin judul saya kurang tepat, tapi disini saya mengambil orang yang menganggap tulisan saya ini tak berarti. Sehingga saya beri judul "Catatan Tak Berarti" dimana pandangan setiap orang berbeda. Di akhir tulisan tersebut betapa tragisnya sang ibu hingga meninggalpun anaknya tak disampingnya menuntunnya kembali kepada Sang Illahi dengan kalimat-kalimat menyebut nama Allah. Laailaahaillallah. Jangan pernah menyakiti hati seorang ibu yang 9 bulan 10 hari mengandung dibawa kesana kemari, setelah lahir minta ASI dan Susu, ketika menangis beliau menggendong kita, merawat kita, menjaga, dan mendidik kita. Semoga artikel ini bermanfaat untuk menjadi inspirasi berubah lebih baik dan lebih baik. Perubahan adalah Abadi adanya.
"Catatan Tak Berarti"
Hidup di dunia ini
Semakin lama merasa tak berarti
Hingga lahirnya coretan tak berarti ini
Terpikir dan tertulis oleh diri
Mulailah seketika itu menjadi orang yang melankoli
Layaknya pujangga terkenal di negeri ini
Membuat kata-kata tak berarti tanpa isi
Yang ada hanyalah goresan-goresan didalam hati
Bak pedang menembus diri menusuk di hati
Sakit sekali jiwa, raga, dan hati ini
Tak sanggup kuobati perih dan luka ini sendiri
Sendiri tak ada berarti
Sendiri itu mati
Tak ada yang peduli
Jika kau tak mau peduli
Kau takkan ditemani
Ketika kumulai hari ini
Dengan sebuah kalimat yang tak mampu mewakili rasa di hati
Dengan sebuah kalimat yang tak mampu mewakili rasa di hati
Cuma ini yang dapat tersirat dari hati
Ungkapan marah dan benci
Itukah yang kau punya di hati
Sebuah kata terucap dari hati
Menggunakan mulut yang hina ini
Menggunakan mulut yang hina ini
Makian tiada berhenti
Seperti tombak yang menjulang tinggi
Terangkat ke dimensi tertinggi
Kemudian mulai menghujam di hati
Menara tertinggi tak mampu menandingi tinggi tombak iniMenusuk dan menghujam berkali-kali
Apakah seperti ini rasa hidup disini
Di dunia yang fana dan sementara ini
Semua orang akan merasakan setengah mati
Melihat dan merasakan apa yang terjadi
Melihat seorang pemudi
Dari sepenggal cerita dari hati ke hati
Pemudi yang menyakiti hati ibu dengan berani
Dengan cacian dan makian yang menusuk dihati
Dilontarkan dari lidah seorang anak yang dilahirkan dari rahim ibunda ini
Karena sang buah hati malu dengan satu mata yang dimiliki ibundanya sendiri
Setelah kecelakaan yang dialami sang buah hati karenanya salah satu matanya tak dapat digunakan lagi
Beliau rela memberikan salah satu matanya demi sang buah hati
Dengan keinginan supaya sang buah hati mampu melihat dunia ini
Setelah besar dan mulai mempelajari hidup ini
Sang buah hati mencaci ibundanya sendiri dan menyuruhnya untuk pergi
Sang buah hati bertekad untuk dapat segera jauh dengan belajar giat agar mampu hidup di luar negeri
Jauh dan jauh dari ibunya sendiri
Setelah hidup di luar negeri sang ibunda datang dan dengan tegasnya sang buah hati
Mengusir dan tak mau menganggap ibunya sendiri
Sang ibunda berkata "maafkan saya, mungkin salah alamat" ibunda itu pulang dengan bersedih hati
Singkat cerita ini
Ketika sang buah hati menghampiri rumah gubug dimana dia dibesarkan dulu hingga seperti ini
Dia tak menemukan ibunya yang dia cari
Tetangga menceritakan bahwa ibundanya yang ia cari telah pergi dan tak akan kembali ke dunia ini
Tetapi ibunda meninggalkan pesan dalam surat untuk sang buah hati
Didalamnya menceritakan mengapa ibundanya memiliki satu mata ini
Yang selama ini membuat sang buah hati ingin pergi dari ibundanya sendiri
Betapa mulianya ibundanya ini memberikan matanya untuk sang buah hati
Untuk sang buah hati supaya dapat melihat lagi
Mungkin judul saya kurang tepat, tapi disini saya mengambil orang yang menganggap tulisan saya ini tak berarti. Sehingga saya beri judul "Catatan Tak Berarti" dimana pandangan setiap orang berbeda. Di akhir tulisan tersebut betapa tragisnya sang ibu hingga meninggalpun anaknya tak disampingnya menuntunnya kembali kepada Sang Illahi dengan kalimat-kalimat menyebut nama Allah. Laailaahaillallah. Jangan pernah menyakiti hati seorang ibu yang 9 bulan 10 hari mengandung dibawa kesana kemari, setelah lahir minta ASI dan Susu, ketika menangis beliau menggendong kita, merawat kita, menjaga, dan mendidik kita. Semoga artikel ini bermanfaat untuk menjadi inspirasi berubah lebih baik dan lebih baik. Perubahan adalah Abadi adanya.
wah san, aku terharu ingat2 cerita itu..
BalasHapusbagiku catatnmu itu berarti..
betapa pun balasan jasa anak kepada orangtua takkan mampu menebus jasa mereka, terutama ibu yang di bawah telapak kakinya ada surga, dibalik murkanya ada neraka yang siap menanti kita..
BalasHapusCATATAN TAK BERARTI namun memiliki arti mas.
BalasHapusitu menurutku.
bagus, kata-katanya menyentuh hati :')
@ Soca : oke2 ca, makasih,.,
BalasHapus@ fyrdha : betul2,.,., you right.,./.
@ Azahrah : yayaya dek,.,., just an advice and motivation,,.
:') bagus nian kalimat kalimat ini.
BalasHapusmemang ibu adalah segalanya.
sebuah hadist mengatakan "jika Allah memperbolehkan untuk mnyembah selain aku(Allah) maka orang yang paling patut kamu sembah adalah ibumu" :)
dalam arti yang tertuang disetiap kalimat itu san.
BalasHapusthanks bosh, inspirasi yang begitu berarti ..
mas broo, posting yang kayak gini lagi doonk.. ^_^
BalasHapus@ nurul : masih belum galau . . . so belum muncul tuh yang kayak begituan . . hahaha
BalasHapuskirain ini kisahmu san. hehehe. great thinking and keep your galau. it's helpfull . haha
BalasHapusitu pengalaman orang lain yang bisa aku tangkap dan ambil maknanya,.,
BalasHapusoh gitu toh :)
BalasHapusiya,.,
BalasHapus